Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah mantan gubernur lainnya, termasuk Sutiyoso, Fauzi Bowo, dan Djarot Saiful Hidayat, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.
Salah satu momen menarik adalah ketika Ahok dan Anies duduk bersebelahan dan terlibat dalam perbincangan yang akrab, diselingi tawa lepas. Kehangatan interaksi mereka menjadi sorotan, mengingat perbedaan pandangan politik di masa lalu.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang turut hadir, mengapresiasi inisiatif Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, dalam mengumpulkan para mantan gubernur. Ia menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi simbol rekonsiliasi dan persatuan, serta modal penting bagi Jakarta dalam menghadapi tahun mendatang.
Selain itu, dalam acara tersebut, dipasang kain putih sepanjang 80 meter yang diisi dengan pesan dan harapan dari masyarakat Jakarta, melambangkan aspirasi bersama untuk masa depan ibu kota.
Menariknya, Ahok dan Anies memberikan isyarat adanya rencana bersama yang akan diumumkan pada bulan depan. Saat ditanya oleh media mengenai isi perbincangan mereka, Ahok menjawab singkat, "Tunggu tanggal mainnya bulan depan," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kehadiran para mantan gubernur dan interaksi hangat antara Ahok dan Anies dalam acara ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat, menunjukkan bahwa perbedaan di masa lalu dapat diatasi demi kemajuan bersama.(Kzn)
Komentar0